Perusahaan atau organisasi sangat mengandalkan Trainer dalam “mencetak” tenaga kerja yang kompeten dan produktif. Dengan demikian, pelatihan yang diselenggarakan, tidak boleh asal ada atau pun asal terselenggara. Pelatihan Berbasis Kompetensi (competency based training) yang menitiberatkan pada Tiga Serangkai : Knowledge – Skill – Attitude, akan membantu Anda menyelenggarakan pelatihan yang efektif dan efisien, bukan hanya sekedar ada.
Langkah awal dalam Pelatihan Berbasis Kompetensi adalah melakukan Training Need Analysis (TNA). Jangan lakukan pelatihan tanpa analisa kebutuhan pelatihan, jika Anda tidak mau hasilnya sia-sia belaka. Setelah pelatihan, tidak ada perubahan perilaku dalam mengerjakan tugasnya, tidak ada peningkatan kompetensi atau bahkan, lebih parahnya lagi tidak ingat apa yang dipelajari selama pelatihan, yang diingat justru makanan hotel yang memanjakan lidah. Jadi, pastikan peserta pelatihan sudah tepat sesuai hasil TNA, tidak diwakilkan oleh orang yang tidak mengerjakan pekerjaan tersebut.
Selanjutnya, tentukan tujuan pelatihan yang mencakup Tiga Serangkai : Knowledge – Skill – Attitude untuk memastikan sesi pembelajaran tidak hanya sebatas ranah Knowledge saja, tapi ada Skill yg dipraktekkan langsung oleh peserta disertai Attitude yang harus diterapkan nantinya di tempat kerja. Di tahapan ini, trainer harus jeli menentukan materi apa yang tepat bagi peserta. Agar tidak asal comot sana sini, gunakan referensi terpercaya, seperti SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang memang disusun dengan penguatan ranah Knowledge – Skill – Attitude.
SKKNI terdiri dari unit-unit kompetensi yang menggambarkan pekerjaan seseorang, misalnya Digital Marketer dengan tugas utama memasarkan produk dan layanan melalui media sosial. Maka, unit-unit kompetensi yang harus dijadikan topik pelatihan, tidak terlepas dari (1) G.46RIT00.053.1 – Memberdayakan Media Sosial untuk Menarik Pelanggan Ritel dan (2) G.46RIT00.055.1 – Melakukan Aktivitas Pemasaran Digital untuk Bisnis Ritel. Sebagai bagian tak terpisahkan dari sebuah unit kompetensi, Tiga Serangkai : Knowledge – Skill – Attitude, pasti ada. Dapat dipastikan bahwa pelatihan Anda akan sangat tepat sasaran jika mengacu kepada unit-unit kompetensi pada SKKNI yang terverifikasi oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Setelah mendapatkan referensi unit kompetensi yang digunakan, jangan lupa untuk tetap melakukan konfirmasi kepada peserta, memastikan apakah topik yang akan dibahas sudah sesuai dengan kebutuhan di tempat kerja dan akan membantu produktivitas mereka nantinya. Jika sudah tepat, maka pelatihan bisa diselenggarakan.
Bagian yang paling menantang adalah menyiapkan materi pelatihan. Namun tenang saja, kalau sudah mengacu kepada unit kompetensi, materi akan lebih mudah disusun sesuai Pedoman Penyusunan Program dan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi. Materi pelatihan lebih terarah, sistematis serta bisa dipertanggungjawabkan karena bukan berdasarkan pengalaman trainer semata. Tiga Serangkai : Knowledge – Skill – Attitude pasti ada dalam penyusunan materi.
Akhirnya, tibalah saatnya trainer menyampaikan pelatihan. Trainer dituntut untuk menyelenggarakan pelatihan yang efektif, bukan? Semua itu bisa terwujud jika trainer merencanakan penyajian materi terlebih dahulu. Selain membuat sesi pembelajaran menjadi lebih terstruktur, trainer fokus menyampaikan “Must Know” untuk mencapai aspek kritis yang harus dikuasai peserta.
Sebagai contoh : Pelatihan Digital Marketing yang diawali dengan analisa lingkungan bisnis dimana tujuan pembelajaran adalah peserta kompeten membuat Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Trainer jangan hanya sebatas menyampaikan “Marketing mix adalah bla bla bla……”. Namun harus dilakukan praktek membuat Bauran Pemasaran 7P beserta sikap kerja yang harus diterapkan ketika membuatnya. Trainer harus aktif memfasilitasi pemeblajaran karena pelatihan berbasis kompetensi berpusat pada kemajuan belajar peserta (Learners’ Centric) . Siapkan format Bauran Pemasaran 7P dalam bentuk form kosong atau soft file yang dapat diisi oleh peserta. Bagi peserta dalam beberapa kelompok, lalu beri kesempatan mereka berdiskusi. Ingatkan mereka untuk mengerjakannya dengan teliti, karena itu akan menjadi sikap kerja yang harus dijaga di tempat kerja ketika membuat Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Setelah selesai, jangan lupa untuk membahas hasil diskusi kelompok agar peserta mengetahui apakah pekerjaan mereka sudah benar atau belum. Selama penyampaian materi, trainer harus memastikan Tiga Serangkai : Knowledge – Skill – Attitude selalu hadir membersamai peserta mencapai kompetensi yang dipersyaratkan industri atau organisasi.
Ternyata seru juga tugas trainer dalam memastikan pelatihan yang tepat sasaran bagi perusahaan. Kuncinya adalah Tiga Serangkai : Knowledge – Skill – Attitude. Masih penasaran dengan Pelatihan Berbasis Kompetensi? Yuk ikuti Pelatihan dan Sertifikasi BNSP untuk menjadi trainer yang kompeten dalam menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi di tempat kerja. SDM Training siap membantu. Silahkan hubungi kami di +6281287477837 untuk info lebih lanjut. Salam kompeten !