You are currently viewing Tetap Eksis Dikala AI (Artificial Intelligence) Merajai Era Disruptif
AI nuclear energy background, future innovation of disruptive technology

Tetap Eksis Dikala AI (Artificial Intelligence) Merajai Era Disruptif

artificial intelligence
AI nuclear energy background, future innovation of disruptive technology

 

Perkembangan AI (Artificial Intelligence) yang semakin cepat dan masif, ibarat pedang bermata dua. Satu sisi bisa menjadi alat ampuh yang membantu kita menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien namun di sisi lain bisa menjadi ancaman atas eksistensi dan pekerjaan kita. Sekarang bukan lagi yang kuat mengalahkan yang lemah, namun yang cepat mengalahkan yang lambat. Menyikapi AI yang berkembang sangat cepat tersebut, tentu saja kita harus cepat beradaptasi untuk menjaga eksistensi.

Sebenarnya, kehadiran AI sudah bisa diprediksi sejak revolusi industri 4.0 datang. Mereka yang jeli melihat tantangan dan peluang akan langsung take action menyiapkan diri agar bisa menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Salah satunya meningkatkan kompetensi. Sementara yang woles-woles saja atau mungkin enggan beradaptasi, mendadak terkena panick attack lalu menyalahkan situasi dan kondisi. Banyak dari mereka (yang baru tersadar) menjadi cemas dan khawatir kehilangan pekerjaan (yang katanya) gara-gara AI. Alih-alih menjadi katalisator cara kerja yang positif, AI malah menjadi ancaman, gangguan besar, bahkan sumber stres bagi sebagian orang.

Padahal, jika kita berpikir jernih dan dewasa, AI is a friend, not a foe. Sebagai contoh di dunia pelatihan. Pembuatan video pembelajaran menjadi lebih mudah dengan adanya AI. Kita tidak perlu lagi merekam suara, cukup tuliskan narasinya (berbentuk teks atau naskah) lalu perangkat lunak berbasis AI akan mengubahnya menjadi suara yang tentu saja memperkaya video pembelajaran yang dibuat. Bayangkan, sebelum AI datang, rekaman suara bisa menghabiskan waktu berjam-jam. Namun sekarang, pekerjaan pengisian suara untuk video pembelajaran menjadi lebih cepat dan efisien.  

 

Pelatihan berbasis kompetensi dengan memanfaatkan artificial intelligence

 

Lalu bagaimana agar kita tidak terkena panick attack dengan kehadiran AI? Never Stop Learning Because the World Never Stops Changing – Jangan pernah berhenti belajar karena dunia tidak pernah berhenti berubah. Kuasai keahlian berikut ini agar tetap eksis di kala AI AI (Artificial Intelligence) merajai era disruptif :

  1. Analytical thinking and innovation

AI bekerja sesuai dengan perintah atau pengaturan dari kita, jadi tetap saja otak manusia diperlukan. Kemampuan analytical thinking sangat penting, bukan hanya ketika melakukan analisa jenis AI apa yang digunakan untuk membantu tugas sehari-hari namun juga perintah-perintah apa saja yang diprogram untuk AI. Sementara keahlian inovasi diperlukan untuk mengembangkan AI yang sudah dibuat sebelumnya agar lebih membantu pekerjaan kita dan mengarah kepada penyelesaian masalah yang lebih baik. Jangan khawatir, keahlian ini bisa dipelajari di SDM Training melalui sesi kelas interaktif “Analytical Thinking :  Think Out of the Box, Get Out from Comfort Zone”

  1. Resilience, stress tolerance and flexibility

Resilience merupakan salah satu kemampuan untuk tetap bertahan, bangkit dan pulih meskipun menghadapi berbagai rintangan di dunia kerja. Selain itu, resilience erat dikaitkan dengan kemampuan dalam mengelola stress tolerance dan flexibility, dimana sangat penting dimiliki oleh karyawan di era disruptif ini. Tidak sedikit karyawan yang terkaget-kaget dengan gempuran AI karena tidak siap menerimanya. Mereka takut pekerjaannya akan tergantikan oleh AI. Bayangkan jika kita tidak memiliki resiliensi, toleransi stres dan fleksibilitas dalam menghadapi AI, tentu akan banyak karyawan yang gagal menyelesaikan pekerjaannya karena sudah terlanjur putus asa dan takut tidak dipekerjakan lagi. Dengan memiliki resiliensi, toleransi stres dan fleksibilitas, seseorang dipastikan akan berhasil dalam beradaptasi di tengah gempuran AI.

  1. Technology design and Programming

Technology Design dan Programming merupakan dua skill yang wajib dikuasai oleh karyawan di era digital jika ingin mendapatkan karir idaman. Saat ini, mayoritas perusahaan sudah banyak yang menerapkan penggunaan berbagai teknologi dalam bidang design dan programming. Tentu saja hal ini mendorong para fresh graduates, newcomers, middle management, bahkan senior executives untuk mempelajari konsep-konsep sederhana desain teknologi dan pemograman agar dapat memberikan terobosan bagi perusahaan. Tak dapat dipungkiri, era disrupsi teknologi membuka peluang besar bagi mereka yang memiliki kecerdasan dalam bidang teknologi dan pemograman.

  1. Complex problem – solving

Dalam dunia kerja saat ini, karyawan diharapkan memiliki keterampilan pemecahan masalah kompleks yang dianggap sebagai sebuah keahlian yang berbeda dibandingkan dengan pemecahan masalah secara umum. Ini jelas dibutuhkan—dan akan menguntungkan baik individu maupun perusahaan—untuk menghadapi the so-called future of work! Era Industri 4.0 mengakibatkan perubahan besar pada proses bisnis, dimana akhirnya karyawan harus menguasai keahlian pemecahan masalah yang kompleks yang dibangun di atas praktik-praktik berpikir kritis yang solid untuk membantu perusahaan berimprovisasi dengan teknologi. Tak hanya menguntungkan perusahaan, memiliki keahlian pemecahan masalah yang kompleks juga akan menguntungkan diri kita sendiri. SDM Training siap membantu Anda memiliki keahlian ini melalui pelatihan “Decision Making in Complex Problem Solving”

  1. Creativity, originality and initiative

Generasi muda dituntut untuk mempunyai kreativitas yang tinggi, mampu menciptakan sebuah ide yang out of the box dan menjunjung tinggi orisinalitas. Kemampuan tersebut sangat diperlukan agar seseorang memiliki keunggulan daya saing di era disrupsi teknologi. Jika kita tidak kreatif dalam pendekatan kita, kemungkinan besar kita menerapkan solusi lama dan usang terhadap masalah baru. Meningkatnya jumlah tantangan akibat digitalisasi, menuntut kita memiliki inisiatif tinggi untuk berpikir kreatif dimana orisinalitas tidak bisa diabaikan. Kita harus berpikir cepat – sebelum kita menghadapi tantangan berikutnya.

Jaman sangat cepat sekali berubah. Itu adalah hal yang tak bisa dihindari. Hanya 1 hal yang bisa kita lakukan : belajar…belajar… dan belajar. Investasi sebanyak-banyaknya untuk leher ke atas a.k.a.OTAK.

Jangan pernah lelah mengakuisisi pengetahuan dan keterampilan, bukan karena ingin menjadi number one atau menuai pujian, namun agar bisa adaptif terhadap perubahan sehingga tetap bermanfaat bagi kehidupan – Eka Febriantin.

sdmtraining

Partner Pelatihan Terbaik. Menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk instansi (inhouse training), individu (umum/public class) dan UMKM. Temukan Pelatihan Kerja, Pelatihan Pengembangan Karyawan / Pelatihan SDM maupun Program Pelatihan dan Sertifikasi BNSP yang tepat sesuai kebutuhan Anda.

Tinggalkan Balasan